Ingin mendapatkan informasi terkini langsung ke WhatsApp Anda? Ikuti Channel saya!

Hindari “Desk-Reject”! Panduan Ringkas Anatomi IMRaD dan 10 Alasan Penolakan Naskah Paling Lazim



Tahukah Anda? Sebagian besar manuskrip jurnal gagal pada pengajuan pertama. Penelitian Celik dkk. (2014) di jurnal-jurnal pendidikan Turki menunjukkan hanya segelintir naskah yang lolos tanpa mayor revision. Mengapa? Mayoritas penulis terpeleset pada struktur IMRaD dan detail metode. 

Mengapa IMRaD Penting?

Format IMRaD hadir agar:

  1. Logika ilmiah mudah diikuti—pembaca tahu mengapa, bagaimana, apa, dan makna temuan.
  2. Indeksasi & sitasi lebih cepat; mesin pencari akademik mengenali elemen standar.
  3. Peer-review efisien—reviewer fokus pada bagian paling kritikal.

Peta Singkat Anatomi Artikel

Bagian Pertanyaan Kunci Ciri Sukses Ringkas
Pendahuluan Apa celah pengetahuan? Corong terbalik, teori kuat, tujuan jelas
Metode Bagaimana riset dilakukan? Detail replikasi, validitas-reliabilitas
Hasil Apa temuan inti? Data bersih, tabel/figur tepat guna
Diskusi/Kesimpulan Apa arti temuan? Kaitkan literatur, batasan, implikasi

Menu Interaktif IMRaD

Gunakan menu di bawah untuk menelusuri anatomi artikel (Introduction, Methods, Results, Discussion) beserta “organ” pendukungnya.

Struktur Artikel IMRaD oleh Eric Kunto Aribowo

10 Alasan Penolakan Umum Paling Sering

# Alasan Penjelasan Singkat
1Topik tidak orisinalTemuan duplikatif atau “me too” tanpa kebaruan nyata.
2Alur tidak koherenTulisan lompat-lompat; ide tidak terjalin rapi.
3Topik usang/tidak relevanTidak sesuai fokus jurnal atau sudah banyak dijawab.
4Typos & tanda baca berlimpahMengurangi kredibilitas; kesan kurang serius.
5Tidak patuh format jurnalGaya selingkung, sitasi, layout menyimpang.
6Sulit dibacaKalimat berbelit, paragraf panjang, jargon berlebih.
7Judul tidak menarik/kurang tepatTidak mewakili isi & kata kunci utama.
8Abstrak tidak mencerminkan isiRingkasan tidak sinkron dengan metode & hasil.
9Di luar cakupan jurnalBidang, populasi, atau metodologi tak sesuai “scope”.
10Dokumen etik tidak lengkapIzin komite etik, informed-consent, atau COI tidak ada.

Alasan Penolakan Spesifik per Bagian IMRaD

Pendahuluan

RankingMasalahPenjelasan
1Landasan teori lemahKutipan dangkal; gap riset tak terbukti.
2Signifikansi & rasional kabur“So what?” tak terjawab.
3Tujuan/pertanyaan tidak jelasFormula riset abu-abu.
4Review pustaka tak selarasLiteratur tak mendukung tujuan.
5Hipotesis/pertanyaan tak sesuaiInkonsistensi rumusan masalah.

Metode

RankingMasalahPenjelasan
1Metode tak jelas/minim detailSulit direplikasi peneliti lain.
2Instrumen kurang detailValiditas konstruk diragukan.
3Tidak ada uji validitas-reliabilitasAlat ukur tak meyakinkan.
4Pemilihan sampel kaburTeknik & kriteria tak dijelaskan.
5Proses pengambilan data tak lengkapWaktu, tempat, prosedur samar.
6Peran peneliti tak dijabarkanBias tak terkontrol (studi kualitatif).
7Statistik keliruAnalisis tak sesuai skala data.
8Sampel tak representatifGeneralisasi lemah.
9Validitas proses pengumpulan data tak jelasMis. inter-rater reliability.
10Metode tak selaras tujuanDesain tak menjawab pertanyaan.
11Analisis data tak dijelaskan“Data dianalisis…” tanpa detail.
12Demografi sampel tak lengkapVariabel perancu tak terkontrol.
13Instrumen tidak cocokSkala diadaptasi sembarangan.
14Sampel tidak cocokMis-match konteks.
15Populasi & sampel tak disebutPembaca tidak tahu cakupan.

Hasil

RankingMasalahPenjelasan
1Temuan tak menjawab pertanyaanVariabel inti tak dianalisis.
2Pernyataan subjektifKata “menarik” tanpa statistik.
3Tabel/figur berlebihanData duplikatif; memenuhi halaman.
4Keterangan tabel/figur tak tepatJudul tidak self-explanatory.
5Temuan tak selaras pertanyaanVariabel baru muncul tiba-tiba.

Diskusi & Kesimpulan

RankingMasalahPenjelasan
1Diskusi tak dikaitkan literaturTidak ada dialog dengan studi terdahulu.
2Mengulang hasil mentahTanpa interpretasi kritis.
3Inferensi tak sesuai dataKlaim melebihi bukti.
4Komentar berlebihanSpekulasi tanpa dasar.
5Tidak ada saran aplikasi hasilPadahal temuan praktis.
6Tidak ada saran riset lanjutanHanya kalimat umum.
7Tidak menyebutkan batasanKesimpulan seolah absolut.

5 Jurus Menghindari Penolakan

Uji Kebaruan

Sebelum menginvestasikan waktu menulis, lakukan penelusuran sistematis di basis‐data bereputasi (Scopus, Web of Science, Dimensions). Gunakan kombinasi kata kunci utama, sinonim, dan operator Boolean untuk memetakan studi terkini 5–10 tahun terakhir. Jika tema Anda sudah padat, cari celah metodologis atau konteks berbeda. Sajikan hasil telaah ini di pendahuluan sebagai “gap statement”. Praktik ini tidak hanya memastikan topik orisinal, tetapi juga memposisikan riset Anda dalam percakapan ilmiah global—sebuah sinyal kuat bagi reviewer bahwa naskah pantas terbit.

Checklist IMRaD

Buat daftar periksa internal berisi elemen wajib tiap bagian (tujuan jelas di pendahuluan, detail replikasi di metode, statistik tepat di hasil, diskusi terhubung literatur, batasan eksplisit, dsb.). Gunakan “menu interaktif” sebagai panduan visual: periksa apakah artikel Anda sudah memenuhi fungsi anatomi tersebut. Melakukan self-review struktural sebelum mengirim naskah meminimalkan komentar “bagian X kurang jelas” atau “hipotesis tidak sinkron” yang sering memicu penolakan awal.

Audit Metode

Undang dosen lain atau kolega sebidang—yang tidak terlibat proyek riset—untuk membaca bagian metode dan mencoba “mereplikasi”. Jika mereka tersendat memahami sampel, prosedur, atau analisis, berarti detail Anda belum cukup. Tambahkan informasi (mis. versi perangkat, nomor batch reagen, kriteria inklusi‐eksklusi rinci). Audit eksternal ini menurunkan risiko kritik “metode tak jelas/tak bisa diulang” yang secara statistik menjadi alasan penolakan tertinggi.

Diskusi Berbasis Data

Saat menafsirkan hasil, pastikan setiap klaim mengacu langsung pada angka (tabel/figur) dan dikaitkan dengan literatur primer terbaru. Gunakan pola: temuan → bukti → bandingkan studi lain → implikasi. Hindari generalisasi berlebihan seperti “metode ini jelas terbaik” tanpa batasan. Reviewer menghargai diskusi yang jujur tentang kekuatan dan kelemahan data; pendekatan berbasis bukti ini menunjukkan integritas ilmiah dan meningkatkan peluang akseptasi.

Proof-reading Berlapis

Gabungkan tiga lapis pemeriksaan:

  1. alat otomatis (Grammarly, TrinkaAI, dan semacamnya) untuk menangkap typo dan inkonsistensi gaya;
  2. pembaca awam (rekan lintas disiplin) untuk memastikan alur logis mudah diikuti;
  3. rekan ahli/subjek matter expert untuk memvalidasi terminologi teknis dan interpretasi statistik. 

Setiap lapis akan menemukan jenis kesalahan berbeda, sehingga naskah yang sampai ke editor tampak profesional, koheren, dan bebas cacat teknis—menutup celah penolakan karena “poor writing” ataupun “presentation issues”.

Penutup

Coba telusuri menu interaktif terkait struktur IMRaD di atas, lalu bagikan pengalaman di kolom komentar. Temukan artikel menarik lainnya dengan memasukkan kata kunci pencarian di kolom kiri atas tampilan web.

Selamat menulis, merevisi, dan—semoga—lolos review tanpa drama!