Ingin mendapatkan informasi terkini langsung ke WhatsApp Anda? Ikuti Channel saya!

Ceklis FINER: Menakar Kesiapan Riset Anda Sejak Awal

Panduan praktis menyusun pertanyaan riset dengan kerangka FINER, dilengkapi ceklis interaktif untuk evaluasi kelayakan ide penelitian Anda.


Dalam dunia penelitian ilmiah, sebuah pertanyaan penelitian yang baik menjadi fondasi penting dari keberhasilan riset. Tidak sedikit peneliti, terutama pemula, yang terjebak pada ide riset yang tampak menjanjikan, namun tidak layak secara teknis, tidak etis, atau kurang menarik bagi komunitas ilmiah. Untuk itu, diperlukan alat bantu yang dapat mengarahkan proses penyusunan ide riset agar lebih sistematis dan terukur. 

Salah satu kerangka kerja yang dapat digunakan untuk menilai kelayakan awal suatu proyek riset adalah FINER, akronim dari Feasible, Interesting, Novel, Ethical, dan Relevant. Artikel ini akan membahas kelima komponen tersebut secara singkat dan memperkenalkan menu interaktif ceklis FINER yang dapat Anda gunakan untuk mengevaluasi sendiri ide penelitian yang sedang Anda rancang.

Kerangka FINER

1. Feasible – Layak untuk Dilaksanakan

Komponen ini menekankan pada ketersediaan sumber daya yang memadai untuk menjalankan studi. Apakah Anda memiliki cukup waktu, dana, keahlian teknis, dan akses terhadap partisipan yang diperlukan? Studi yang menarik tidak akan berarti jika tidak bisa dilaksanakan secara realistis. Oleh karena itu, penting untuk memperhitungkan aspek operasional dari ide riset Anda sejak awal, agar tidak terhenti di tengah jalan karena kendala teknis atau logistik.

2. Interesting – Menarik untuk Dikerjakan dan Dipublikasikan

Minat terhadap suatu topik bukan hanya penting bagi peneliti, tetapi juga bagi komunitas akademik dan lembaga pendanaan. Sebuah pertanyaan riset yang menarik biasanya relevan dengan permasalahan terkini, memancing diskusi lanjutan, dan memiliki potensi untuk disitasi secara luas. Ketertarikan personal juga menjadi faktor penentu keberlanjutan proyek karena riset yang dijalani tanpa gairah akan sulit untuk diselesaikan.

3. Novel – Memberikan Kontribusi Baru

Kebaruan dalam penelitian berarti membawa sesuatu yang belum diketahui sebelumnya ke permukaan. Ini bisa berupa penemuan baru, pendekatan metodologis yang berbeda, atau reinterpretasi terhadap hasil studi sebelumnya. Dengan melakukan tinjauan pustaka yang cermat, peneliti dapat mengidentifikasi celah pengetahuan dan memastikan bahwa riset yang direncanakan benar-benar mengisi ruang ilmiah yang belum terisi.

4. Ethical – Menjunjung Prinsip Etika Penelitian

Setiap penelitian harus berlandaskan pada prinsip etika: menghormati hak partisipan, menjaga kerahasiaan, dan meminimalkan risiko. Ketaatan pada etika tidak hanya melindungi subjek studi, tetapi juga meningkatkan kredibilitas hasil penelitian. Pastikan studi Anda memiliki justifikasi etis yang kuat dan, bila diperlukan, telah atau akan disetujui oleh komite etik terkait.

5. Relevant – Memberi Dampak Nyata

Penelitian yang relevan adalah penelitian yang hasilnya memiliki implikasi praktis: bagi ilmu pengetahuan, profesi, kebijakan, maupun masyarakat luas. Relevansi ini menentukan nilai guna dari studi yang Anda lakukan dan dapat menjadi alasan kuat mengapa suatu riset layak dipublikasikan atau didanai. Riset yang relevan juga lebih mungkin untuk memengaruhi arah penelitian di masa depan.

Uji Ide Anda Sekarang

Untuk memudahkan Anda dalam menilai kesiapan riset berdasarkan lima aspek FINER, saya menyediakan sebuah menu interaktif ceklis FINER. Melalui fitur ini, Anda dapat mengisi pertanyaan reflektif singkat yang secara otomatis menghitung skor kesiapan riset Anda berdasarkan masing-masing komponen. 

Silakan gunakan fitur ini sebagai alat bantu refleksi sebelum menyusun proposal riset atau mengajukan pendanaan.

Checklist Kerangka FINER oleh Eric Kunto Aribowo

Penutup

Membangun ide riset bukan hanya soal menemukan pertanyaan yang belum terjawab, tetapi juga memastikan bahwa pertanyaan tersebut layak untuk diteliti dan memberi dampak yang berarti. Kerangka FINER membantu kita melakukan penilaian kritis atas setiap ide yang muncul, dan dengan bantuan alat interaktif yang disediakan, kini proses tersebut menjadi lebih praktis dan terstruktur. Semoga menu ini dapat menjadi mitra reflektif dalam setiap awal perjalanan riset Anda.

Referensi

Covvey, J. R., McClendon, C., & Gionfriddo, M. R. (2024). Back to the basics: Guidance for formulating good research questions. Research in Social and Administrative Pharmacy20(1), 66–69. https://doi.org/10.1016/j.sapharm.2023.09.009
Hulley, S. B. (Ed.). (2013). Designing clinical research (4th ed). Wolters Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins. [link]