Menguasai Visualisasi Data: Prinsip, Teknik, dan Praktik Menggunakan DataWrapper

Kemampuan untuk menyajikan data secara visual menjadi keterampilan esensial yang harus dimiliki oleh setiap peneliti dan akademisi. Data tidak lagi hanya berupa angka-angka kering dalam tabel. Melalui visualisasi yang efektif, data dapat bercerita dan mengkomunikasikan temuan penelitian dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami.
Sebagai akademisi yang sering berurusan dengan data kompleks, saya memahami tantangan dalam menyampaikan hasil penelitian kepada audiens yang lebih luas. Terlebih lagi, dengan kemajuan teknologi, kita memiliki akses ke berbagai aplikasi yang dapat mempermudah proses ini.
DataWrapper adalah salah satu solusi terbaik yang saya temukan untuk membuat visualisasi data yang tidak hanya menarik, tetapi juga akurat dan mudah dipahami. Dalam artikel ini, kita akan mengarungi prinsip dasar visualisasi data, kesalahan yang sering terjadi, dan bagaimana menghindarinya, serta langkah demi langkah dalam membuat visualisasi yang efektif menggunakan DataWrapper.
Mari kita mulai perjalanan ini untuk memperkuat kemampuan kita dalam menyajikan data secara visual!
10 Prinsip Visualisasi Data yang Efektif
Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip visualisasi data yang efektif adalah langkah penting dalam menyajikan temuan penelitian Anda. Prinsip-prinsip ini tidak hanya membantu dalam menciptakan visualisasi yang menarik, tetapi juga memastikan bahwa data yang disajikan mudah dipahami dan bermakna bagi audiens. Berikut adalah sepuluh prinsip utama dalam visualisasi data yang efektif (Midway, 2020).
Diagram First
Prinsip pertama ini menekankan pentingnya memprioritaskan informasi yang ingin Anda sampaikan sebelum membuat visualisasi. Mulailah dengan membayangkan dan merancang informasi yang ingin disampaikan, bukan langsung terjebak dalam penggunaan perangkat lunak yang mungkin membatasi atau mempengaruhi alat visual Anda.
Fokuslah pada informasi inti yang perlu disampaikan dan apa yang ingin Anda tunjukkan dengan data tersebut, apakah itu perbandingan, peringkat, atau komposisi. Langkah ini bisa dilakukan dengan membayangkan wujud dari diagram atau dengan pena dan kertas untuk memberikan kebebasan berpikir maksimal.
Use the Right Software
Prinsip kedua menekankan pentingnya menggunakan perangkat lunak yang tepat untuk membuat visualisasi yang efektif. Perangkat lunak yang baik memungkinkan Anda membuat visualisasi yang kompleks dan teknis dengan lebih mudah. Mungkin diperlukan waktu untuk mempelajari perangkat lunak baru atau memperluas pengetahuan Anda tentang perangkat lunak yang sudah dikenal.
Visualisasi data adalah metode seperti halnya metode lain dalam penelitian, dan untuk melakukannya dengan baik, diperlukan alat yang tepat dan keterampilan yang memadai. Berikut beberapa aplikasi yang patut dicoba:
- Tableau Software, LLC. https://www.tableau.com
- Datawrapper GmbH. https://www.datawrapper.de
- SCImago Lab. https://www.graphica.app
- Microsoft. https://powerbi.microsoft.com
- Plotly. https://plotly.com
- Kiln Enterprises Ltd,. https://flourish.studio
- Draw.io. https://www.diagrams.net
- The R Foundation. https://www.r-project.org
Use an Effective Geometry and Show Data
Geometri dalam visualisasi data merujuk pada bentuk dan fitur yang sering kali menjadi elemen visual utama dari sebuah gambar, seperti plot batang atau plot titik. Memilih geometri yang tepat untuk data Anda sangat penting. Fokuslah pada rasio tinta data (data-ink ratio), yaitu rasio antara tinta yang digunakan untuk data dengan tinta keseluruhan yang digunakan dalam gambar. Rasio tinta data yang tinggi adalah yang terbaik, dan seringkali banyak tinta non-data dapat dihilangkan. Pastikan untuk selalu menampilkan data, meskipun geometri mungkin menjadi fokus utama gambar. Data sering kali menjadi inti dari pesan yang ingin disampaikan.
Colors Always Mean Something
Penggunaan warna dalam visualisasi bisa sangat menonjol dan jarang ada alasan untuk tidak menggunakannya. Warna mewakili informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, skema warna berurutan digunakan untuk menyampaikan nilai yang meningkat dengan kegelapan yang meningkat. Skema warna divergen menunjukkan dua ekstrim dengan warna netral di tengah. Skema warna kualitatif menggunakan warna berbeda untuk menyampaikan perbedaan kelompok. Gunakan warna dengan strategis untuk memperkuat pesan visual Anda.
Include Uncertainty
Ketidakpastian adalah bagian inheren dalam memahami sebagian besar sistem, dan kegagalan untuk menyertakan ketidakpastian dalam visualisasi bisa menyesatkan. Sertakan ketidakpastian dalam bentuk batang kesalahan atau interval berbayang. Penting juga untuk menginterpretasikan pesan ketidakpastian dengan jelas, karena berbagai metrik ketidakpastian (seperti deviasi standar atau interval kepercayaan) memiliki arti yang berbeda. Dengan demikian, menyertakan dan menginterpretasikan ketidakpastian dengan benar akan meningkatkan keakuratan dan kredibilitas visualisasi Anda.
Panel, when Possible (Small Multiples)
Pendekatan visual yang efektif adalah dengan mengulangi gambar untuk menyoroti perbedaan. Strategi ini, yang sering disebut sebagai small multiples, membuat data lebih mudah dibandingkan karena elemen desain yang sama digunakan berulang kali, seperti sumbu dan geometri yang sama. Setiap panel mewakili perubahan dalam satu variabel, yang membuat perbandingan data menjadi lebih jelas dan efektif.
Data and Models Are Different Things
Data mentah, data yang diringkas, dan statistik inferensial adalah bentuk informasi yang sering kali ditemukan dalam visualisasi. Data mentah dan data yang diringkas biasanya lebih mudah dipahami, sementara model yang dipetakan mungkin memerlukan penjelasan lebih lanjut. Pastikan bahwa model visual dijelaskan dengan lengkap di keterangan gambar atau di dokumen lainnya agar pembaca dapat melacak detail model tersebut.
Simple Visuals, Detailed Captions
Keterangan gambar yang mendetail sama pentingnya dengan visualisasi yang sederhana. Keterangan harus bisa berdiri sendiri, menjelaskan semua elemen dalam gambar sehingga pembaca bisa memahami pesan utama tanpa harus merujuk ke teks lainnya. Keterangan yang baik akan meningkatkan pemahaman dan efektivitas visualisasi data Anda.
Consider an Infographic
Infografis bisa sangat efektif dalam menyampaikan informasi yang beragam dengan cara yang menarik dan mudah diingat. Meskipun tidak semua gambar perlu diubah menjadi infografis. Mempertimbangkan infografis untuk presentasi lisan atau poster bisa meningkatkan transfer informasi secara keseluruhan. Infografis yang baik menggabungkan teks, gambar, dan elemen diagram untuk menyampaikan pesan yang kuat.
Get an Opinion
Prinsip terakhir menekankan pentingnya mendapatkan masukan dari orang lain. Visual yang paling efektif adalah yang dapat dipahami oleh pembaca. Minta kolega atau orang lain untuk meninjau gambar Anda agar bisa mendapatkan umpan balik yang berguna tentang apa yang dilihat dan dipahami oleh pembaca. Masukan eksternal sering kali membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam visualisasi Anda.
Visualisasi Data Kualitatif
Sebagai tambahan dari prinsip-prinsip visualisasi data yang efektif, penting juga untuk memahami cara menyajikan data kualitatif secara visual. Data kualitatif sering kali berupa teks atau informasi non-numerik, dan membutuhkan pendekatan visualisasi yang berbeda untuk dapat disampaikan dengan efektif. Berikut adalah beberapa metode yang dapat digunakan untuk membuat visualisasi data kualitatif.
Gambar atau Foto
Menggunakan gambar atau foto adalah cara yang efektif untuk menyampaikan data kualitatif, meskipun keduanya memiliki perbedaan. Gambar biasanya merujuk pada ilustrasi atau grafik yang dibuat secara manual atau digital, seperti sketsa atau diagram. Foto, di sisi lain, adalah representasi visual yang diambil menggunakan kamera, yang menangkap detail realitas dengan lebih akurat.
Gambar dapat digunakan untuk memvisualisasikan konsep yang lebih abstrak atau teoritis, sementara foto sangat berguna untuk menunjukkan situasi atau kondisi nyata. Misalnya, dalam studi sosial, foto-foto dari sebuah acara komunitas dapat memberikan gambaran yang jelas tentang partisipasi dan interaksi antar anggota, sementara gambar ilustratif bisa membantu menjelaskan konsep abstrak seperti hirarki sosial.
Mindmap atau Concept Map
Mindmap dan concept map adalah alat visual yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara konsep atau ide, namun keduanya memiliki perbedaan signifikan. Mindmap biasanya berpusat pada satu ide utama dan bercabang ke berbagai sub-ide yang terkait, sering digunakan untuk brainstorming atau menyusun ide-ide secara spontan. Concept map, di sisi lain, lebih terstruktur dan menunjukkan hubungan hierarkis antara berbagai konsep, sering digunakan untuk mendokumentasikan pengetahuan yang sudah ada atau menyusun informasi secara sistematis.
Mindmap sangat berguna pada tahap awal proyek untuk eksplorasi ide, sementara concept map lebih efektif untuk mengorganisasikan informasi yang kompleks dan menunjukkan hubungan antara konsep yang sudah ada. Contoh penggunaan mindmap bisa ditemukan dalam sesi brainstorming proyek penelitian, sedangkan concept map bisa digunakan untuk memetakan teori dalam sebuah studi literatur.
Wordcloud
Wordcloud adalah representasi visual dari teks di mana ukuran kata menunjukkan frekuensi atau pentingnya kata tersebut dalam teks. Ini sangat berguna untuk mengidentifikasi tema atau kata kunci utama dalam data kualitatif seperti transkrip wawancara atau survei terbuka. Misalnya, dalam analisis tanggapan survei tentang kepuasan pelanggan, wordcloud dapat membantu mengidentifikasi kata-kata yang paling sering muncul, seperti "pelayanan", "kualitas", atau "harga" yang bisa menjadi fokus untuk analisis lebih lanjut.
Flowchart
Flowchart adalah diagram yang menunjukkan langkah-langkah dalam suatu proses atau sistem. Flowchart menggambarkan alur kerja atau proses dengan menggunakan simbol-simbol standar seperti kotak dan panah. Ini sangat berguna dalam penelitian kualitatif untuk memvisualisasikan proses pengumpulan data atau alur analisis. Misalnya, flowchart dapat digunakan untuk menunjukkan tahapan dalam proses wawancara, mulai dari persiapan hingga analisis data.
Timeline
Timeline adalah alat visual yang menggambarkan urutan kejadian atau peristiwa dalam urutan kronologis. Berbeda dengan flowchart yang fokus pada proses, timeline fokus pada urutan waktu dari peristiwa atau aktivitas tertentu. Ini sangat berguna dalam penelitian sejarah atau studi kasus untuk menunjukkan perkembangan peristiwa dari waktu ke waktu. Misalnya, dalam studi kasus perubahan kebijakan, timeline dapat digunakan untuk menunjukkan urutan peristiwa penting yang mempengaruhi perubahan tersebut.
Diagram Venn
Diagram Venn adalah diagram yang menunjukkan kesamaan dan perbedaan antara beberapa set data. Diagram ini membantu dalam mengidentifikasi area overlap dan perbedaan signifikan antara set data yang berbeda. Dalam penelitian kualitatif, diagram Venn dapat digunakan untuk membandingkan dan mengkontraskan konsep atau kategori. Misalnya, dalam studi tentang perilaku konsumen, diagram Venn dapat digunakan untuk menunjukkan kesamaan dan perbedaan preferensi konsumen antara dua kelompok demografis yang berbeda.
Kesalahan yang Sering Terjadi
Untuk menghindari kesalahan dalam visualisasi data, penting untuk mengetahui beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dan cara menghindarinya. Kesalahan-kesalahan ini tidak hanya dapat mengaburkan makna data yang disajikan, tetapi juga dapat menyebabkan misinterpretasi oleh audiens. Berikut ini adalah lima kesalahan umum dalam visualisasi data dan bagaimana cara menghindarinya yang saya dapatkan dari Blyakhman (2020).









Gabung dalam percakapan