Ingin mendapatkan informasi terkini langsung ke WhatsApp Anda? Ikuti Channel saya!

5 Hal yang Harus Disampaikan ke (Maha)siswa sebelum Menggunakan ChatGPT

Berencana mengenalkan ChatGPT ke siswa atau mahasiswa Anda? Bekali mereka dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dengan ChatGPT berikut.
Gambar oleh Igor Ovsyannykov dari Pixabay


Sebelum mulai, mari kita patahkan beberapa mitos terlebih dahulu. ChatGPT tidak akan menggantikan guru. Selama bertahun-tahun, banyak orang bereaksi terhadap begitu banyak teknologi baru dengan mengatakan bahwa teknologi tersebut akan menggantikan guru. Namun faktanya, hal itu tidak terjadi sampai saat ini. Contoh kasus, kalkulator. Sampai saat ini, buktinya guru masih mengajarkan fakta-fakta matematika kepada para siswa. Google? Siswa, bahkan para mahasiswa pun masih perlu belajar bagaimana menemukan sumber-sumber informasi yang dapat dipercaya (dan banyak informasi di luar sana yang perlu divalidasi kebenarannya) membuat peran guru menjadi lebih penting dari sebelumnya. Chatbot AI hanyalah gelombang teknologi baru dalam lautan teknologi yang telah bergulir selama beberapa dekade terakhir.

Bagaimana dengan kekhawatiran bahwa siswa akan menggunakan AI seperti ChatGPT untuk menulis semua essai atau makalah dan mengerjakan pekerjaan rumah mereka? Pertama-tama, asumsi ini tidak sepenuhnya tepat. Termasuk meyakini bahwa setiap siswa akan menyontek menggunakan ChatGPT. Selain itu, bukankah masih ada banyak cara untuk membuat tugas yang anti plagiarisme dan tidak dapat dikerjakan dengan bantuan AI? Mungkin ini adalah saat yang tepat, untuk mengevaluasi tugas dan latihan yang Anda berikan. Mampukah ChatGPT menyelesaikannya?

Kira-kira, apakah masih akan ada siswa yang mencoba menggunakan teknologi sebagai jalan pintas? Kita tidak dapat memungkirinya, kemungkinan ini tentu saja ada. Selama ada sekolah, selalu saja ada beberapa anak yang (berusaha untuk) menyontek. Meskipun banyak bermunculan teknologi baru akhir-akhir ini, buktinya sebagian besar siswa masih melakukan yang terbaik untuk mengerjakan tugas mereka sendiri. Jadi, jangan berasumsi bahwa setiap siswa di kelas Anda akan meminta bantuan chatbot AI untuk mendapatkan jawaban yang benar atas latihan atau PR yang Anda berikan.

Ajari siswa kapan boleh menggunakan ChatGPT dan kapan tidak boleh.

Jangan merahasiakan ChatGPT dan berharap siswa Anda tidak akan mengetahuinya. Sebaliknya, bahaslah secara langsung dengan mereka. Diskusikan etika AI dengan (maha)siswa dan dengarkan bagaimana pendapat mereka. Anda mungkin akan tercengang dengan bagaimana pendapat kritis mereka tentang ChatGPT. Jika tidak percaya, coba baca beberapa respons siswa tentang ChatGPT di tautan ini.

Sekolah atau kampus Anda mungkin sudah memiliki kebijakan penggunaan teknologi. Jika belum, ini adalah saat yang tepat untuk membuatnya. Tambahkan beberapa aturan tentang bot AI. Bantu mereka memahami bahwa ada kalanya tidak masalah untuk mencobanya dan ada kalanya hal itu merupakan kecurangan.

Yang tidak boleh dilakukan (maha)siswa

JANGAN menyalin jawaban dari ChatGPT dan menggunakannya sebagai jawabanmu!

Pastikan mereka mengetahui bahwa menyalin = MENYONTEK. Berbicaralah tegas untuk hal yang satu ini. Buka wawasan mereka tentang kemungkinan-kemungkinan yang muncul sebagai dampak negatif dari hal ini.

JANGAN berasumsi bahwa guru tidak akan pernah tahu jika kamu menggunakan ChatGPT!

Guru dapat mengetahui gaya menulis siswa mereka dan jika ada yang tiba-tiba berubah, mereka akan menyadarinya. Ditambah lagi, ada banyak alat anti-plagiarisme yang tersedia di luar sana untuk digunakan oleh para guru. Belum lagi, seorang guru dapat membuka bot AI dan mengetikkan pertanyaan untuk melihat jawaban yang diberikannya, lalu memeriksa jawaban siswa untuk mencari kesamaan jawaban.

JANGAN berharap setiap jawaban yang muncul itu benar!

Kehandalan informasi tergantung pada sebaik apa sumber utamanya. Karena sumber data ChatGPT diambil dari banyak sumber di internet, termasuk yang (sengaja atau tidak) menyebarkan informasi yang keliru, jawaban yang didapatkan bisa saja salah. Ajarkan siswa untuk memeriksa sumber, atau lebih baik lagi, minta mereka untuk memberikan sumber rujukan untuk pekerjaan yang mereka kumpulkan.

Yang boleh dilakukan (maha)siswa

Tanyakan kepada ChatGPT tentang topik yang belum kamu pahami!

Buku teks, bacaan, atau bahkan video yang mereka pelajari mungkin saja masih memerlukan penjelasan lebih detil atau lebih sederhana agar bisa dipahami siswa. Jika siswa masih merasa bingung atas topik tertentu, mereka dapat meminta bot AI untuk memberi tahu lebih rinci mereka tentang topik tersebut. Daripada memilah-milah banyak hasil pencarian di web, mereka akan mendapatkan jawaban yang jelas dan mudah dibaca yang dapat membantu mereka melihat materi dari sudut pandang yang berbeda.

Biarkan ChatGPT membantu brainstorming ide!

Terkadang kita tidak yakin bagaimana cara menyusun atau mengawali kata-kata yang tepat atau menjelaskan sesuatu. Dalam kasus ini, mendapatkan inspirasi dengan meninjau tulisan orang lain (termasuk hasil output bot AI) dapat membantu memberikan ide-ide baru. Tekankan bahwa siswa tidak diperkenankan menyalin atau menggunakan secara mentah-mentah output ChatGPT; mereka harus menggunakannya sebagai inspirasi.

Di samping itu, ChatGPT juga dapat mengoreksi draf akhir pekerjaan siswa dalam hal kesalahan tata bahasa, struktur kalimat dan keterbacaan, dan memberikan saran untuk perbaikan. Hal ini mirip dengan apa yang dilakukan oleh asisten penulisan bertenaga AI, seperti Grammarly. Hal ini sekaligus dapat mendorong mereka untuk belajar mandiri dan menghasilkan pekerjaan yang lebih baik. Meskipun demikian, Anda tetap harus memantau bagaimana mereka menggunakan alat ini.

Akhir Kata

Kontroversial atau tidak, kita harus menghadapi kenyataan bahwa alat bantu AI seperti ChatGPT akan memiliki tempat di pekerjaan masa depan. Beberapa bidang seperti pemasaran, peradilan, dan tenaga medis sudah menguji bagaimana inovasi ini dapat membuat tugas-tugas tertentu menjadi lebih mudah. 

Asalkan Anda mengikuti aturan yang ditetapkan oleh sekolah atau kampus Anda, tidak ada salahnya untuk bereksperimen dengan alat ini sekarang sehingga Anda terbiasa dengan etika penggunaannya. ChatGPT dapat mendukung dan bahkan meningkatkan karier Anda dengan cara yang tidak Anda duga sebelumnya. Ini semua tergantung bagaimana Anda menggunakannya.

Dosen, kadang ngerjain riset, kadang ngisi acara atau pelatihan, namun seringnya berimajinasi.