Ulasan SIPEBI, Piranti Penyuntingan Naskah dari Badan Bahasa
Apa itu Sipebi?
Dalam rangka peringatan bulan bahasa sekaligus Hari Sumpah Pemuda tahun 2021 akhir bulan lalu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia merilis sebuah aplikasi baru. Aplikasi ini merupakan aplikasi kedua (dalam catatan saya) setelah KBBI. Aplikasi ini merupakan suplemen atau pelengkap KBBI yang diberi nama SIPEBI. Sipebi merupakan akronim dari aplikasi penyuntingan ejaan bahasa Indonesia. Sebagaimana diklaim pada laman resminya, Sipebi berfungsi untuk melakukan perbaikan/penyuntingan teks bahasa Indonesia secara otomatis.
Dari mana basis datanya?
Aplikasi ini memanfaatkan basis data dari KBBI termutakhir (April 2021) untuk mendeteksi kesalahan ejaan, terutama salah ketik. Di samping itu, disebutkan pula masukan para ahli bahasa sebagai basis datanya.
Kesalahan apa saja yang bisa dikoreksi?
Sipebi tidak hanya mampu untuk mendeteksi salah ketik, kata yang tidak baku, dan kesalahan-kesalahan kecil lainnya. Untuk versi 1.0.10 yang saya ulas kali ini, Sipebi telah mampu mendeteksi beberapa kesalahan berikut ini.
- bentuk takbaku
- kata ambigu (kata-kata yang memiliki kedekatan atau kemiripan penulisan, misalnya tim dan tin)
- bentuk terikat (kata jadian yang ditulis gabung, misalnya dibahas)
- kata hubung subordinatif
- kata hubung intrakalimat
- kata hubung antarkalimat
- kapital pada awal kata
- ke-{angka}
- {angka}-an
- singkatan kapital -ku, -mu, -nya (misalnya SIM-ku)
- titik pada penulisan waktu
Tentunya, fitur dan kemampuan Sipebi akan dikembangkan secara berkala oleh tim. Kita nantikan update berikutnya ya...
Antar muka Sipebi
Secara tampilan, Sipebi menawarkan antar muka yang intuitif dan mudah dipahami. Pengguna dapat langsung menemukan menu-menu utama Sipebi ketika membuka aplikasi ini pertama kali. Ketika mencoba, Sipebi dapat langsung digunakan tanpa harus mendaftarkan akun. Tampilan awal Sipebi dapat dilihat pada tangkapan layar di bawah ini.
| Sumber: erickunto.com |
- Ruang kerja, lahan untuk input teks asli yang akan dikoreksi (sebelah kiri) dan teks perbaikan hasil koreksi Sipebi (sisi kanan)
- Tentang Sipebi, informasi terkait versi aplikasi, kesalahan yang dapat dikoreksi, pengembang, dan alamat masukan pengguna atau feedback
- Pengaturan, berisi pilihan untuk:
- Gunakan perbaikan otomatis
- Pilihan bawaan penyuntingan manual (definit)
- Pilihan bawaan penyuntingan ambigu (definit)
- Pilihan bawaan pengurutan hasil diagnosis
- Keluar dari Sipebi
| Tampilan antar muka Sipebi |
Adapun menu di bagian atas terdapat (dari kiri ke kanan):
- Muat teks asli dari fail pada komputer (Ctrl+ O). Anda dapat membuka fail bertipe TXT. Untuk saat ini tipe fail DOC atau DOCX belum didukung
- Sunting teks menggunakan Sipebi (Ctrl + Enter). Klik untuk melakukan koreksi.
- Bersihkan lembar kerja (Ctrl + Delete). Gunakan untuk memulai lembar kosong atau menghapus naskah sebelumnya.
- Simpan teks perbaikan (Ctrl + S) ke format TXT
- Buka hasil analisis teks (Ctrl + /). Klik untuk mendapati laporan dan koreksi per kesalahan dari naskah Anda.
Impresi awal Sipebi
Instalasi
Pagi ini saya mencoba Sipebi mulai dari instalasi hingga menyunting naskah sederhana. Saat melakukan pengunduhan Sipebi, kita akan diberikan fail berformat ZIP yang kemudian akan kita ekstrak. Ketika diekstrak, kita tidak akan menemukan file installer karena Sipebi dapat digunakan tanpa perlu diinstal.
Informasi: Sebagai saran, sebaiknya Anda menyimpan hasil ekstrak (folder) Sipebi pada partisi hardisk yang menurut Anda aman. Disarankan menyimpan di kandar (drive) selain C agar ketika sistem error Anda masih dapat menyelamatkan folder tersebut.
Impor naskah atau dokumen
Untuk saat ini, sayangnya Sipebi belum mendukung fail berformat DOC atau DOCX sehingga jika kita ingin melakukan penyuntingan naskah skripsi atau artikel yang telah kita ketik di Microsoft Word, terpaksa kita harus menyalin-tempel ke ruang kerja. Jika Anda ingin melakukan uji coba, Anda dapat menyalin-tempel artikel dari sebuah halaman berita atau artikel blog.
Hasil koreksi
Dalam melakukan suntingan, Sipebi bekerja cukup baik. Dengan bekal basis data dari KBBI, Sipebi mampu mendeteksi kata-kata yang tidak baku, salah ketik, kata yang seharusnya ditulis terpisah (dan digabung), dlsb. sesuai informasi pada menu Tentang. Hasil suntingan Sipebi menurut saya akan sangat membantu bagi penulis awal yang belum banyak mengenal PUEBI, terutama mahasiswa S-1 yang sedang mengerjakan esai, tugas, proposal skripsi atau artikel ilmiah. Sipebi akan mendeteksi kesalahan-kesalahan minor terkait ejaan yang sering kali terjadi.
| Laporan Sipebi |
Menariknya lagi, Sipebi juga menyediakan rekapitulasi hasil koreksi yang dilakukannya (seperti pada gambar di atas). Laporan akan diurutkan berdasarkan jumlah kesalahan di setiap tipe. Dalam laporan tersebut juga disajikan panjang teks (asumsi saya jumlah kata), jumlah paragraf, jumlah elemen (dugaan saya pungtuasi atau tanda baca, seperti titik, koma, garis miring, dlsb), jumlah kesalahan terdiagnosis, jumlah kesalahan definit, dan jumlah kesalahan ambivalen. Di bagian akhir juga terdapat rekaman atau histori diagnosis yang dilakukan.
Namun jangan kuatir, kita dapat melakukan moderasi atau evaluasi dari hasil suntingan atau koreksi yang dilakukan Sipebi. Kita dapat mencek satu per satu kesalahan dan melakukan ulasan secara manual. Jika ada suntingan yang ingin Anda edit, silakan lakukan cara berikut ini.
- klik pada bagian Buka hasil analisis teks (Ctrl + /)
- cek hasil suntingan atau perhatikan pada bagian Gunakan yang tertulis tidak
- klik ikon centang pada bagian Aksi untuk menyetujui dan cek ikon silang untuk tidak menyetujui
- klik ikon pena (di atas No) untuk melakukan perubahan suntingan
| Fitur penyuntingan naskah secara manual |
Fitur ini juga sekaligus dapat berfungsi sebagai sarana belajar mandiri karena terdapat bagian Penjelasan yang memberikan alasan mengapa kesalahan terjadi berikut saran perbaikannya. Pengguna tinggal mengklik ikon lokasi berwarna biru di bagian Aksi untuk mengetahui lokasi mana yang terjadi kesalahan pada naskah tersebut.
Beberapa feedback
Sayangnya, setelah melakukan eksplorasi di laman resminya saya tidak menemukan panduan terkait penggunaan Sipebi. Hal ini merupakan hal yang kurang lazim untuk sebuah aplikasi. Bahkan, tutorial penggunaannya pun belum tersedia. Namun, saya menemukan beberapa tutorial di YouTube yang telah mengulasnya. Akan lebih bermanfaat jika dalam waktu dekat Sipebi menyediakan panduan penggunaan, tutorial (bisa juga dikurasi dari komunitas atau pengguna yang telah membuat tutorial di YouTube), FAQ, serta rencana pengembangan berikutnya (roadmap), serta kanal feedback yang lebih mudah (tidak via surat elektronik atau email). Dengan demikian, Sipebi akan lebih banyak digunakan dan setiap WNI (terutama akademisi) memiliki rasa memiliki sehingga berkenan memberikan saran dan komentar konstruktif untuk pengembangan ke depan.
Kedua, untuk fungsi filter atau penyaringan pada suntingan akan lebih baik jika kita dapat menyortir berdasarkan opsi atau menu Gunakan. Dengan demikian, pengguna dapat langsung menuju ke bagian-bagian yang perlu dicek lebih ekstra. Ini akan menghemat waktu daripada harus melakukan scroll dari atas ke bawah.
Ketiga, terkait dengan hasil rekomendasi suntingan. Saya menemukan hasil suntingan "di tetapi di awal kata (deteksi setelah titik)" pada Contoh teks salah 2. Sipebi hanya melakukan suntingan kesalahan penulisan huruf kapital pada Tetapi. Padahal, kata tetapi tidak bisa berada di awal kata. Barangkali perlu ditambahkan algoritma atau aturan tambahan sehingga tidak hanya mendeteksi salah ketik namun juga konjungsi di awal maupun tengah kalimat.
Keempat, pada bagian suntingan Ambigu. Dalam bahasa Indonesia memang terdapat banyak kata yang memiliki kemiripan penulisan, misalnya tim > tin dan sah > syah (Contoh teks salah 1) serta koma > kurkuma dan perang > pirang (Contoh teks salah 2). Kerennya, secara default Sipebi memasukkan kategori kesalahan ini ke dalam bagian yang tidak (perlu dicek ulang lagi) sehingga kita bisa melakukan evaluasi kemudian. Jika memungkinkan, ke depan dapat ditambahkan basis data yang mencakup kolokasi atau sanding kata sehingga rekomendasi yang dihasilkan (apakah disunting atau tidak) dapat lebih sahih.
Jika Anda memiliki masukan untuk Sipebi sila kirim umpan balik Anda ke sipebi@kemdikbud.go.id.
Tautan unduh Sipebi
Jika Anda sudah tidak sabar mengunduh dan mencoba Sipebi, jangan lupa bahwa Sipebi untuk saat ini hanya bisa digunakan untuk PC atau laptop bersistem operasi Windows. Jika Anda pengguna Windows 7, 8, atau 10 saya sarankan untuk mengunduh Net Framework terlebih dahulu sebelum memasang Sipebi. Jika sudah berhasil memutakhirkan Net Framework, silakan unduh Sipebi.
Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa bagikan ke rekan dan mahasiswa Anda. Jangan lupa untuk mengisi alamat email Anda di bagian Nawala Digital untuk mendapatkan pemberitahuan artikel terbaru dari saya, langsung ke alamat email Anda. Gratis!
Gabung dalam percakapan